Martha Tilaar
Perusahaan ini terbentuk pada tahun 1970, dimulai dengan bisnis di garasi rumah seluas 4x6 milik Dr. Martha Tilaar. Merk ini telah mampu bersaing secara global, terbukti dengan masuknya merk ini di sepuluh negara di Asia Pasifik. Perusahaan ini memilih untuk berekspansi ke negara lain dengan alasan bahwa modalitas Martha Tilaar yang berasal dari bahan-bahan asli Indonesia, dapat menjadi keunggulan kompetitif yang dimilikinya. Memang, pasar terbesar perusahaan ini adalah negara-negara yang memiliki banyak pekerja Indonesia, namun tidak dapat disangkal bahwa Martha Tilaar banyak diterima oleh masyarakat dunia.
Perusahaan yang bergerak dengan produk kecantikan alami ini tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi menembus market global lebih luas. Dengan produk kecantikan yang terbuat dari bahan asli Indonesia, produk ini menjadi nilai plus yang dipercaya bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sendiri. Bahkan berkat melambungnya produk hingga ke luar negeri, diharapkan dapat mengharumkan nama Indonesia pula.
Berbagai penghargaan diraih mulai dari Asia Pacific Women Entrepreneur of The Year 2008, Siddakretya Award dari Presiden Megawati Soekarnoputri di 2002, hingga penghargaan dari Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Koffi Anan, atas keikutsertaannya dalam acara UN Global Compact.
Bahkan, Martha Tilaar Group, telah memiliki 6.000 orang karyawan, 2 orang doktor ahli kecantikan asal Jerman dan Belanda, serta 2 orang ahli farmacetical antropology asal Belanda.
Produk-produknya pun tidak hanya sebatas dipasarkan di Indonesia, namun telah merambah hingga Korea Selatan, Rusia, Kroasia, Polandia, Eastern Europe, sampai kawasan Asia Pasifik. Dengan memegang filosofi Rupasampat Wahyabyantara yakni ide kecantikan alami yang abadi adalah memadukan antara kecantikan luar dan dalam, Martha Tilaar berharap agar dedikasinya bisa menumbuhkan jiwa entrepreneur dikalangan masyarakat Indonesia.
Martha tilaar telah memasarkan produk ini ke sepuluh negara di Asia Pasifik. hingga akhirnya berbagai produknya dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar