Senin, 01 Februari 2021

Kasus Pemasaran Global Coca Cola

 Strategi SDM

Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu focus utama manajemen coca cola dalam menyiapkan tenaga kerja yang handal, dinamis dan penuh dedikasi. Yang sasaran coca cola tak lain ialah memberi layanan yang prima dan memuaskan kepada lebih dari 200 juta konsumen melalui sekitar 400,000 pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. Coca cola sendiri menyadari bahwa untuk meraih semua peluang yang ada, memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggannya, dan untuk dapat mengahadapi tantangan lingkungan bisnis yang kompetitif, tim-tim kami perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, serta sikap yang tepat.
Selama sejarah keberadaan Coca-Cola di Indonesia yang cukup lama, coca cola tetap menyelenggarakan berbagai pelatihan serta mengembangkan SDMnya untuk menjamin bahwa kemampuan bisnis perusahaan senantiasa memenuhi tuntutan pasar, dan para karyawan mampu menghasilkan apa yang diharapkan dari mereka. Sementara itu, coca cola juga secara berkesinambungan merekrut tenaga-tenaga muda berpotensi untuk menduduki posisi-posisi penting di masa mendatang.Coca cola memiliki satu tim khusus yang bertugas meningkatkan keterampilan-keterampilan fungsi teknis, bidang manajemen dan kepemimpinan karyawan. Tim tersebut didukung dan disertifikasi oleh sejumlah lembaga pelatihan dan pengembangan SDM internasional. Diantaranya terdapat The Coca-Cola Company, Coca-Cola Amatil dan beberapa lembaga internasional lainnya. Kami menghadirkan kelompok fasilitator baik dari dalam organisasi sendiri, maupun dari lingkungan luar yang memiliki kepiawaian bisnis yang tajam, pengalaman kerja langsung dalam bidang-bidang terkait, serta yang jauh lebih penting, "menjiwai pendidikan".

Strategi Pemasaran Coca Cola

Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan :
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 1997).

Manajemen Pemasaran Coca Cola :
Coca-Cola memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran produk-produknya. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu:

- Program Promosi
Mereka mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk.

- Layanan Konsumen
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.

- Area Marketing Contractor
Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.

- Layanan Produk Pendingin 
Riset membuktikan bahwa 90% konsumen Coca-Cola ebih menyukai membeli produk dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan.

-HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama, Coca-Cola memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini

Pemasaran coca cola
Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia semakin besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia . Melalui riset dan pengembangan (Research & Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri. Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam Indonesia , Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang menjadikan produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan yang beragam. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih spesifik, pada tahun 2002 Coca-Cola meluncurkan AQUARIUS, minuman isotonik yang diperuntukkan bagi mereka yang aktif dan gemar berolahraga. Pada tahun yang sama, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut “Fanta Oranggo”, setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas. Pada tahun ini pula, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Sunfill – produk minuman Sirup dan Serbuk instan rasa buah. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa produk-produk yang ditawarkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.
Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba mengembangkan desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah meluncurkan Frestea dalam kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea dalam kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan praktis untuk dibawa. Pada akhir 2003, Coca-Cola, Sprite, dan Fanta hadir dalam kemasan kaleng ramping baru yang unik. Pada tahun 2004 ini, Coca-Cola hadir dengan inovasi terbaru yaitu botol gelas berbobot lebih ringan 30 % dengan desain mungil, imut, tapi kuat. Inovasi kemasan produk akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru.
Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola versi Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Pebruari dan Maret versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat.
Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan.
Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara Coca-Cola Bottling Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang lengkap.

Pemasaran Coca Cola Di Indonesia
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company. Perusahaan memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.
Coca-Cola Bottling Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar, kami menerapkan dengan ketat proses produksi yang diakui secara internasional.
Pemberian kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses. Dengan kode-kode itu kami menjaga agar para pelanggan mendapatkan minuman kami dalam rasanya yang terbaik.
Setiap kode menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada kode yang menunjukkan keterangan tentang tanggal pembuatan. Ada kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan hari, bulan, shift, dan pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada lagi yang tidak tampak pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat dibaca dengan teknologi khusus. Semua itu menunjukkan komitment kami untuk memastikan bahwa teknologi, sumber daya manusia maupun material yang kami pergunakan, semuanya tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen kami.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu. Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia.Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.

Minggu, 24 Januari 2021

Segmentasi Pasar Global

 Segmentasi Pasar Global

Segmentasi pasar adalah proses memilih suatu pasar ke dalam berbagai kelompok pelanggan yang berperilaku sama atau memiliki kebutuhan serupa. Pemasaran segmen, segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama. Pemasar tidak menciptakan segmen, tugas pemasar adalah mengidentifikasi segmen dan memutuskan yang mana yang akan menjadi target. Beberapa periset berusaha untuk membentuk segmen dengan mengamati ciri-ciri konsumen: secara geografis, demografis, psikologis, perilaku, manfaat dan segmentasi vertikal versus horizontal
Segmentasi Pasar adalah membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yangg mungkin menghendaki bauran produk atau pemasar yang terpisah. 1.Pemasaran Massal (Mass Marketing): penjual memproduksi, mendistribusi- kan, dan mempromosikan secara massal sebuah produk kepada seluruh pembeli.Pemasar tersebut menciptakan pasar potensial terbesar, biaya paling rendah, harga lebih rendah atau marjin yang lebih tinggi. 2. Pemasaran Segmen : Perusahaan menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian. Perusahaan mengisolasi segmen yang lebar yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi apa yang ditawarkannya agar lebih mendekati kebutuhan satu atau beberapa segmen. 3.Pemasaran Ceruk Berfokus pada subgrup di dalam segmen-segmen diatas. Suatu ceruk adalah suatu grup yang didefinisikan dengan lebih sempit, biasanya diidentifikasi dengan memilah suatu segmen menjadi beberapa subsegmen 4.Pemasaran Mikro : Praktik penyesuaian produk dan program pemasar agak cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu.
Menurut Kotler (2009) mendefinisikan segementasi pasar, bahwa: "Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying characteristics or needs."
Berdasarkan definisi diatas bahwa segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Kriteria Segmentasi pasar dunia, yaitu :
1.      Segmentasi Gografis
Segmentasi geografis merupakan suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi-bagi pasar dalam beberapa unit geografis yang berbeda-beda seperti daerah, populasi, kepadatan dan iklim.
Segmentasi geografis membagi menjadi kelompok-kelompok geografis, seperti Eropa Barat, Eropa Timur, Asia Tenggara, Timur Tengah, Ameriak Latin, ustralia, dan lain sebagainya. Keungguakn utama segmentasi geografis adalah kedekatanyya (proximity). Di mana pasar pada segmen yang sama relative dekat satu sama lainnya dan mudah didatangi pada kunjungan yana sama atau dihubungi dalam zone waktu yang sama.
            Segmentasi geografi meminta pembagian pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti Negara, Negara Bagian, Wilayah, Propinsi, Kota, atau RT. Perusahaan memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografi atau beroperasi diseluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada variasi lokal dalam kebutuhan preferensi geografi. Contohnya, kopi bubuk General’s Food Maxwell House dijual secara nasioanal tapi diberi nama sesuai daerahnya. Kopinya beraroma lebih kuat di Barat dan di Timur. Campbell Soup Company akhir-akhir ini menunjuk manager wilayah pasar lokal dan memberi mereka anggaran untuk mempelajari pasar lokal dan menyesuaikan produk dan promosi.
2.      Segmentasi demografis 
Didasarkan pada karakteristik populasi yang dapat diukur, seperti umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan. Sejumlah kecenderungan demografi global, seperti semakin sedikit pasangan yang menikah, semakin sedikit jumlah anak dalam keluarga, perubahan peran wanita dan pendapatan serta pendapatan serta standar hidup yang semakin tinggi, merupakan pendorong munculnya segmen global.
                Segmentasi demografi terdiri dari pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok dengan dasar variabel-variabel demografi seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kewarganegaraan. Variabel demografi merupakan dasar paling popular membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Satu alasan bahwa keinginan, preferensi, dan tingkat pemakaian konsumen sering sangat berhubungan dengan variabel-variabel demografi.
3.      Segmentasi Psikografis
Segmentasi Psikografis, adalah proses pengelompokan orang dalam arti sikap, nilai-nilai yang dianut dan gaya hidup. Psikografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi konsumen atas beberapa grup yang berbeda-beda dengan basis variabel gaya hidup dan kepribadian. 
Dalam segmentasi psikografi, pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan kelas social, gaya hidup, dan/kepribadian. Orang-orang kelompok demografi yang sama dapat menunjukkan bentuk psikografi yang sangat berbeda.
  1. Kelas sosial memiliki pengaruk kuat pada preferensi seseorang terhadap suatu produk dan jasa, misalnya mobil, pakain rumah, kebiasaan membaca, dan sebagainya. Banyak perusahaan merancang barang atau jasa badi kelas sosial tertentu.
  2. Gaya Hidup. Minat produk orang-orang dipengaruhi pada gaya hidup mereka. Sebenarnya, barang yang mereka konsumsi menunjukkan gaya hidup mereka.
  3. Kepribadian. Pemasar telah menggunakan variable kepribadian untuk mensegmentasikan pasar. Mereka memberikan produk mereka kepribadian merek yang berhubungan dengan kepribadian konsumen.

Senin, 11 Januari 2021

E-marketing

 Pengertian tentang E-Marketing menurut Armstrong dan Kottler (2004:74) adalah sebagai berikut: E-Marketing is the marketing side of E-Commerce, it consists of company efforts to communicate abaout, promote and sell products and services over the internet. Yang bisa diartikan sebagai berikut: E-Marketing adalah sisi pemasaran dari E-Commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaanuntuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui internet.


Menurut American Marketing Association yang dikutip oleh Kleindl dan Burrow (2005) marketing adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari ide atau pemikiran konsep, harga, promosi dan distribusi. Marketing dapat diartikan lebih sederhana yakni pembangunan dan pemeliharaan hubungan yang saling memuaskan antara perusahaan dan konsumen.
Saat ini marketing telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Aktivitas marketing menjadi lebih luas dengan adanya internet. Penggunaan internet dan fasilitas yang ada di dalam internet untuk melakukan aktivitas marketing dikenal sebagai e-marketing (Kleindl dan Burrow, 2005).
Menurut Boone dan Kurtz (2005) e-marketing adalah salah satu komponen dalam e-commerce dengan kepentingan khusus oleh marketer, yakni strategi proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan jasa kepada pangsa pasar internet atau melalui peralatan digital lain.
Sedangkan menurut Strauss dan Frost (2001) e-marketing adalah penggunaan data dan aplikasi elektronik untuk perencanaan dan pelaksanaan konsep, distribusi, promosi, dan penetapan harga untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.

Keuntungan yang dapat diberikan dengan adanya penggunaan E-marketing ini bagi perusahaan menurut Jamal (1996:18) yaitu:
a. Mampu menjangkau berbagai konsumen dalam suatu lingkungan yang belum dipenuhi oleh pesaing.
b. Target adalah konsumen yang telah terbagi ke dalam kelompok dan mengembangkan dialog berkelanjutan.

c. Transaksi binis secara elektronik dan dengan biaya yang rendah.
E-mail dan data files dapat dipindahkan kepada konsumen yang terpilih atau semua konsumen dalam hitungan detik.
d. Jalur proses penjualan langsung dari produsen ke pengguna tanpa harus melewati jalur distribusi klasik.
e. Dapat menambahkan produk untuk dipasarkan secara cepat dan melakukan perubahan dalam rencana penjualan dengan sangat cepat.
f. Dapat melacak kegiatan penjualan yang sudah terjadi, langkah-langkahnya dan hasil yang didapat.
g. Dapat mengawasi pesaing
h. Menciptakan dialog antara perusahaan dengan konsumen
i. Dapat mendistribusikan program dan informasi tentang produk melalui E-mail atau file transfer.

Jumat, 08 Januari 2021

Sistem Informasi dan Pemasaran Global

 PENGERTIAN SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. 

TUJUAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Adalah untuk mempermudah para manajer sebuah perusahaan untuk mengambil keputusan seperti arus informasi berkelanjutan mengenai pasar, pelanggan, pesaing dan operasi perusahaan.
SIM berarti pengumpulan, analisis, klasifikasi, menyimpan (storing), mendapatkan kembali (retrieving) dan melaporkan data-data yang relevan menggenai pelanggan, pasar, saluran (chanel), penjual dan pesaing. Dalam suatu perusahaan seharusnya juga mencakup aspek-aspek penting lingkungan eksternal perusahaan, misalnya seperti regulasi pemerintah, merger, akuisisi dan aliansi.
Fungsi SIM dari riset harus menyediakan informasi yang relevan dalam hal waktu, efisiensi biaya dan cara bertindak.
Elemen dasar dari Sistem Informasi Perusahaan Global adalah agenda atau daftar subyek yang informasinya diperlukan. Subyek ini misalnya : pasar, persaingan, mata uang, sumber daya, lingkungan sosial budaya dan lingkungan hukum politik. Setelah agenda subyek ditetapkan, langkah berikutnya adalah pengumpulan informasi yang aktual dengan menggunakan pengamatan (surveillance) dan pncarian (search).
Pemasaran global secara konstan mencari dan mengumpulkan informasi tentang peluang dan ancaman potensial dengan menajamkan fungsi telinga dan mata terhadap petunjuk desas-desus kumpulan informasi dan wawasan berdasarkan pengalaman orang lain.
Mendapatkan informasi secara umum dengan baca Koran, majalah, program-program berita via internet dll adalah jenis pengamatan sekedar melihat atau dapat di sebut dengan Viewing. Sedangkan jika suatu berita relevan atau terkait kasus mengamati berita masuknya pemain baru dalam industri mobil, kemudian mengikuti berita perkembangannya, ini disebut juga dengan pemantauan (monitoring). Monitoring dapat menghasilkan lebih banyak informasi eksternal jika dibandingkan dengan viewing.
Pada modus pencarian (search), karakteristiknya adalah mencari informasi yang spesifik secara sengaja (lebih banyak aktivitas formalnya) pencarian meliputi investigasi dan riset. Investigasi adalah jenis pencarian yang relative terbatas dan informal, misalnya dengan mencari dibuku, artikel, internet tentang topic atau isu khusus. Sedangkan riset adalah seperti yang di jelaskan di bawah ini !
PENGERTIAN RISET, RISET PEMASARAN, RISET PEMASARAN INTERNASIONAL
    Riset adalah upaya mengorganisasikan secara formal guna memperoleh informasi tertentu dan untuk tujuan tertentu pula.
    istilah riset pemasaran (marketing research) mengacu pada pengumpulan analisis, dan penyajian informasi yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan dengan baik. Focus dari riset pemasaran adalah masalah atau proyek khusus dengan suatu awal dan akhir. Dalam praktik ,istilah riset pasar (market research)seringkali digunakan secara bertukaran. Riset pemasaran secara konseptual berbeda dengan riset pasar. Riset pasar ruang lingkupnya lebih sempit,karena riset ini menekankan pada informasi konsumen yang ada sekarang dan yang potensial – siapa mereka, mengapa mereka membeli suatu produk atau jasa dan dimana mereka membelinya.    
Riset pemasaran internasional
Pemasaran dalam bisnis internasional sagat kompleks daripada pemasaran domestic. Perbedaan sosial, bahasa, politik, peraturan, dll perlu dipelajari dengan seksama kemudian dijadikan sebagai landasan kebijakan strategi pemasaran.  Pemahaman tentang lingkungan bisnis internasional seharusnya didasarkan pada penilitian yang dilakukan yang menyangkut produk, rencana pemasaran dan  strategi pemasaran.  Penelitian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi problem pemasaran.  

Rabu, 11 November 2020

Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4.0

 Aspek dasar Budaya

Lingkungan sosial budaya merupakan bagian dari lingkungan hidup. Berbagai macam definisi dimunculkan menurut beberapa pakar lingkungan hidup. Lingkungan sosial budaya adalah lingkungan atau tempat manusia berkumpul menjalankan hidup bersosialisasi dan dalam lingkup berbudaya sesuai daerah masing-masing yang menjadi ciri khasnya.

 

ASPEK LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA

Merupakan cara hidup yang dibentuk oleh sekelompok manusia yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya termasuk kesadaran dan ketidaksadaran akan nilai, ide, sikap, dan simbol yang membentuk perilaku manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya

 

PENDEKATAN ANALISIS FAKTOR BUDAYA NEGOSIASI

Negosiasi adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk mengelola atau menangani konflik yang ada di dalam berbagai bidang dan  konteks komunikasi yaitu komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi antar budaya, komunikasi lintas budaya, komunikasi bisnis, komunikasi bisnis lintas budaya, dan komunikasi internasional, dan  komunikasi pemasaran.

PENDEKATAN NEGOSIASI 

1.Pendekatan struktural – menekankan pada makna, posisi, serta kekuatan; dengan asumsi hasil negosiasi adalah win-lose; namun memiliki keterbatasan dalam hal posisi yang dapat menyebabkan hilangnya kesempatan diperolehnya kesepakatan yang saling menguntungkan bagi semua pihak serta terlalu menekankan pada kekuatan.

2.Pendekatan strategis– menekankan pada tujuan, rasionalitas, dan posisi; dengan asumsi hasil negosiasi adalah win-lose; keberadaan solusi adalah optimal dan mengedepankan rasionalitas para pemain; memiliki keterbatasan dalam hal tidak menyertakan penggunaan kekuatan, para pemain tidak dapat dibedakan.

3.Pendekatan proses– menekankan pada pembuatan konsesi perilaku serta posisi; dengan asumsi hasil negosiasi adalah win-lose, respon bersifat reaktif; dan dengan keterbatasan dalam hal terlalu menekankan pada posisi, dan kurangnya prediktifitas

4. Pendekatan perilaku– menekankan pada perlakuan kepribadian; dengan asumsi hasil negosiasi adalah win-lose dan peran dari persepsi dan ekspektasi; dan dengan keterbatasan dalam hal terlalu menekankan pada posisi.

5. Pendekatan integratif– menekankan pada pemecahan masalah, menciptakan nilai, komunikasi, dan hasil negosiasi adalah win-win solutions; dengan asumsi win-win solutions; dan memiliki keterbatasan dalam hal penggunaan waktu serta semua pihak hendaknya memperhatikan dan siap terhadap serangan balik yang dilakukan oleh pihak non-intergratifbargaining.

 

Kamis, 05 November 2020

Martha Tilaar - Perusahaan Multinasional yang berasal dari Indonesia

 Martha Tilaar

Perusahaan ini terbentuk pada tahun 1970, dimulai dengan bisnis di garasi rumah seluas 4x6 milik Dr. Martha Tilaar. Merk ini telah mampu bersaing secara global, terbukti dengan masuknya merk ini di sepuluh negara di Asia Pasifik. Perusahaan ini memilih untuk berekspansi ke negara lain dengan alasan bahwa modalitas Martha Tilaar yang berasal dari bahan-bahan asli Indonesia, dapat menjadi keunggulan kompetitif yang dimilikinya. Memang, pasar terbesar perusahaan ini adalah negara-negara yang memiliki banyak pekerja Indonesia, namun tidak dapat disangkal bahwa Martha Tilaar banyak diterima oleh masyarakat dunia.

Perusahaan yang bergerak dengan produk kecantikan alami ini tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi menembus market global lebih luas. Dengan produk kecantikan yang terbuat dari bahan asli Indonesia, produk ini menjadi nilai plus yang dipercaya bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sendiri. Bahkan berkat melambungnya produk hingga ke luar negeri, diharapkan dapat mengharumkan nama Indonesia pula.

Berbagai penghargaan diraih mulai dari Asia Pacific Women Entrepreneur of The Year 2008, Siddakretya Award dari Presiden Megawati Soekarnoputri di 2002, hingga penghargaan dari Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Koffi Anan, atas keikutsertaannya dalam acara UN Global Compact.

Bahkan, Martha Tilaar Group, telah memiliki 6.000 orang karyawan, 2 orang doktor ahli kecantikan asal Jerman dan Belanda, serta 2 orang ahli farmacetical antropology asal Belanda.

Produk-produknya pun tidak hanya sebatas dipasarkan di Indonesia, namun telah merambah hingga Korea Selatan, Rusia, Kroasia, Polandia, Eastern Europe, sampai kawasan Asia Pasifik. Dengan memegang filosofi Rupasampat Wahyabyantara yakni ide kecantikan alami yang abadi adalah memadukan antara kecantikan luar dan dalam, Martha Tilaar berharap agar dedikasinya bisa menumbuhkan jiwa entrepreneur dikalangan masyarakat Indonesia.

Martha tilaar telah memasarkan produk ini ke sepuluh negara di Asia Pasifik. hingga akhirnya berbagai produknya dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat.

Senin, 12 Oktober 2020

Kepekaan Lingkungan The Body Shop

Strategi baru The Body Shop Dalam Mengkampanyekan Lingkungan

Salah satu brand kosmetik yang gencar mengampanyekan isu sosial dan lingkungan adalah The Body Shop. Dikutip dari thebodyshop.com (2015), perusahaan kosmetik berskala internasional ini didirikan oleh Dame Anita Lucia Roddick pada tahun 1976. Wanita yang lahir di Littlehampton, Inggris pada tahun 1942, pertama kali membuka toko Body Shop di halaman belakang rumahnya, di Brighton. Toko pertamanya sangatlah sederhana, kental dengan nuansa alam yang ditunjukkan dari penempatan tanaman hijau di setiap sudut toko. Untuk mengemas seluruh produk kosmetiknya, dari awal berdiri Body Shop hingga saat ini, Anita menerapkan penggunaan wadah daur ulang dengan tujuan mengurangi limbah sampah pada produk-produknya. Tidak butuh waktu yang lama bagi Anita untuk mengembangkan toko waralabanya. Dua tahun kemudian, dibuka gerai The Body Shop pertama, yang berada di Brussels, Belgia. Sejak saat itu, perusahaan Anita tersebar ke berbagai daerah di 65 negara dengan total toko pada tahun 2015 sebanyak 3.102 toko (Loreal-finance.com, 2015).

Setelah sukses menjalankan bisnisnya, Anita yang sejak kecil didik dengan jiwa sosial tinggi, menjalankan bisnisnya dengan tidak terlepas dari isu-isu kemanusiaan, sosial dan lingkungan. Hal inilah yang kemudian menjadi slogan The Body Shop, “We believe business can be both profitable and responsible”. Selama perjalanan karier bisnisnya, Anita telah melakukan berbagai macam kampanye, mulai dari kampanye “Save The Whale” pada tahun 1986 yang bekerjasama dengan Greenpeace. Setahun kemudian, The Body Shop mulai menjalankan program Community Trade dengan membeli hasil karya masyarakat India Selatan dan membayarnya sesuai upah yang adil baik bagi produsen maupun konsumen. Masih di tahun 1986, Community Trade pertama The Body Shop adalah produk relaksasi kaki yang diproduksi oleh Teddy Exports di India. Sejak saat itu, The Body Shop berkomitmen untuk terus memasok bahan-bahan industri kosmetiknya dari produsen-produsen kecil, pekerja perempuan dan kaum difabel di berbagai negara, dengan menerapkan sistem fair payments dan fair price.

Memasuki usianya yang ke-40 di tahun 2016 ini, The Body Shop mengubah nilai-nilai lamanya, yakni Against Animal Testing, Activate Self Esteem, Defend Human Rights, Protect Our Planet dan Support Community Trade menjadi sebuah komitmen global yang lebih kuat lagi, yaitu Enrich Not Exploit (It’s in our hand). Komitmen global yang diusung The Body Shop pada 2016 ini diartikulasikan ke dalam 14 program yang akan dijalankan. 14 program ini merupakan bagian dari 3 pilar komitmen Enrich Not Exploit (It’s in our hand), yakni:

1.      Enrich Our People

The Body Shop berkomitmen untuk menyingkirkan stereotip dalam dunia kecantikan, merayakan keberagaman manusia dan membayar harga yang adil untuk rekan komunitas pemasoknya danberusaha semaksimal mungkin untuk selalu mendukung pekerja The Body Shop tumbuh selayaknya seorang manusia.

2.      Enrich Our Products

The Body Shop berkomitmen untuk selalu memberikan manfaat di dalam produk-produknya, memperkaya dan menutrisi tanpa memberikan janji yang menyesatkan. Produk The Body Shop terinspirasi dari keanekaragaman hayati dan kebudayaan masyarakat di seluruh dunia.

3.      Enrich Our Planet

The Body Shop berkomitmen secara aktif membantu meningkatkan kekayaan hayati tempat bahan dasar alaminya berasal, dengan cara melakukan berbagai macam aksi dan kampanye untuk melestarikan kekayaan alam (The Body Shop, 2016).

Green Marketing atau pemasaran hijau yang dilakukan oleh The Body Shop melalui kampanye-kampanyenya, tentu tidak hanya bertujuan menjaring konsumen lebih banyak lagi, namun juga dapat meningkatkan kesadaran nilai produk demi keselamatan lingkungan. Selain itu, green marketing atau pemasaran ramah lingkungan yang dilakukan The Body Shop juga untuk mengembangkan produk yang lebih aman bagi lingkungan, menekan limbah bahan baku dan energi, mengurangi kewajiban akan masalah lingkungan hidup dan meningkatkan efektifitas biaya dengan memenuhi peraturan lingkungan hidup untuk memiliki citra perusahaan yang baik (Heizer dan Render, 2006).

Uniknya, The Body Shop menciptakan citra perusahaan tanpa menggunakan iklan konvensional, maka jangan heran jika iklan produk The Body Shop jarang atau bahkan tidak pernah muncul di televisi. The Body Shop mengandalkan label mereka yang kuat tentang sikap peduli lingkungan. Sikap-sikap ini ini terwujud melalui citra merek ramah lingkungan langsung pada produknya yang tidak diujicobakan pada hewan, pada kemasan yang dapat diisi dan didaur ulang. Staff yang antusias dan beberapa program kampanye yang menggandeng konsumen berpartisipasi dalam kepedulian terhadap lingkungan hidup (Keller, 2003 dalam Kahle dan Kim, 2006).

Penutup

The Body Shop merupakan salah satu perusahaan yang dianggap sukses dalam mengampanyekan kepeduliannya terhadap lingkungan. Tidak hanya sebagai strategi marketing untuk menarik minat konsumen, namun juga hal ini merupakan salah satu wujud tanggungjawab perusahaan kepada masyarakat dan alam. Perusahaan industri yang sering jadi kambing hitam dalam berbagai masalah lingkungan, harus ikut berperan serta dalam membangun kesadaran setiap insan, dan bergerak bersama untuk membawa alam pada kondisi yang lebih baik.

Strategi green marketing yang diterapkan oleh The Body Shop sebagai salah satu perusahaan yang berkecimpung di industri kosmetik setidaknya dapat menjadi sebuah bukti nyata bahwa ternyata ada perusahaan global yang masih membuka matanya terhadap isu-isu lingkungan dan sosial. Melalui green marketing pula, persuasi kepada masyarakat untuk menyadari bahwa alam ada bukan sebagai objek yang dieksploitasi, melainkan untuk dicintai demi mencapai keseimbangan hidup. Selain itu, produk-produk kosmetik The Body Shop menjadi implementasi nyata dari praktek ekofeminisme dan jalur bagi perempuan untuk ikut serta dalam perbaikan alam. Anita Roddick sebagai sosok perempuan hebat di balik The Body Shop menjadi bukti nyata tentang lunturnya konsep patriarki dan dominasi terhadap perempuan serta alam.

Kesadaran terhadap pentingnya menjaga alam memang patut menjadi kesadaran yang permanen, mengingat kondisi alam sudah tidak seperti dulu lagi. Bukan tentang bagaimana dia merusak, tetapi tentang bagaimana kita menjaga. Karena alam bukan hanya milik segelintir orang, tetapi milik kita bersama.

 sumber:

https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/vincensiaprima/enrich-not-exploit-its-in-our-hand-strategi-baru-the-body-shop-dalam-mengampanyekan-lingkungan_5716f13c137f61f204e84ee9 / 12 Oktober 2020